RotasiWarta,Com, MUBA – Lembaga Swadaya Masyarakat Pemerhati Organisasi Sosial dan Ekonomi Republik Indonesia (POSE RI) bersama sejumlah organisasi masyarakat, mahasiswa, dan aktivis Kabupaten Musi Banyuasin akan menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Mapolres Muba, Jumat (7/11/2025) pukul 09.00 WIB.
Aksi ini akan diikuti sekitar ratusan peserta dari berbagai unsur, termasuk LSM Serikat Masyarakat Sumsel (SMS), DPD LSM Gempita (Generasi Muda Peduli Tanah Air), Tim 9 Naga Hitam, DPD LAN (Lembaga Aspirasi Nusantara), DPC Ormas Barikade 98, DPC Forum Ormas Cakar Sriwijaya, serta sejumlah aktivis dan mahasiswa Muba.
Koordinator Aksi Awam menjelaskan, aksi ini merupakan bentuk keprihatinan atas lemahnya penegakan hukum di Kabupaten Musi Banyuasin, terutama di wilayah hukum Polsek Keluang dan Babat Toman.
“Banyak kasus besar seperti pembunuhan dan kebakaran sumur minyak ilegal yang sampai sekarang tidak terungkap. Masyarakat butuh kejelasan hukum, bukan diam dan janji,” ujar Awam.
Ketua Umum LSM POSE RI, Desri Nago, SH, menyampaikan bahwa hingga kini kasus pembunuhan Herli Padli pada Desember 2024 dan kasus serupa pada Oktober 2025 yang menewaskan warga Kabupaten PALI belum menemukan titik terang.
“Kasus-kasus ini seperti hilang begitu saja. Polsek Keluang dan Polres Muba seolah gagal menjalankan tugasnya. Begitu juga dengan deretan kebakaran sumur dan penyulingan minyak ilegal, tidak ada yang tuntas,” tegas Desri.
Ia juga menyoroti sosok DPO bernama Diana yang telah mengakui kepemilikan sumur terbakar namun hingga kini belum ditangkap. “Ironis, DPO bisa bebas ke luar negeri untuk umroh sementara hukum di sini mandek,” tambahnya.
Selain itu, POSE RI menilai lemahnya pengawasan Polres Muba terhadap mobilisasi angkutan minyak ilegal berdampak langsung pada kerusakan jalan di sejumlah desa di Kecamatan Keluang. “Truk-truk besar pengangkut minyak ilegal itu jelas merusak jalan desa, tapi tidak ada langkah tegas aparat,” ungkap Desri.
Ketua DPC Ormas Barikade 98 Muba, Boni, menambahkan bahwa aksi ini juga merupakan bentuk aspirasi masyarakat agar Kapolda Sumsel segera mengevaluasi kinerja Polres Muba. “Kami menuntut transparansi, profesionalitas, dan keberanian dalam menegakkan hukum,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD LSM Gempita Muba, Mauzan, menimpali bahwa aksi ini dilakukan secara damai namun tegas. “Kami tidak anti kepolisian, tapi kami menolak kepemimpinan yang anti terhadap media dan LSM. Kapolres seharusnya jadi mitra rakyat, bukan menutup diri dari kritik,” ujarnya.
Dalam tuntutannya, massa aksi mendesak Kapolres Muba AKBP God Parlasro Sinaga, SH., S.I.K., MH dicopot dari jabatannya karena dinilai gagal menjaga transparansi penegakan hukum dan tidak kooperatif terhadap media maupun organisasi masyarakat sipil.
Aksi yang akan berlangsung dengan mobil komando, pengeras suara, serta bendera-bendera organisasi ini akan mengusung tema “Copot Kapolres Muba, Selamatkan Marwah Penegakan Hukum di Musi Banyuasin” sebagai simbol perjuangan sipil menegakkan keadilan dan transparansi publik di Musi Banyuasin. (Team)


Posting Komentar untuk "Jumat Keramat! Gabungan Ormas, LSM, dan Aktivis Bakal Demo di Mapolres Muba, Tuntut AKBP God Parlasro Agar Dicopot"